Minggu, 14 September 2008

Komentar di Media Massa

KUR Jateng Tembus Rp1,2 T

Thursday, 04 September 2008

SEMARANG(SINDO) – Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Jateng hingga Agustus mencapai lebih dari Rp1,279 triliun untuk 235.373 debitur UMKM.

Realisasi tersebut hanya meningkat 10% dibanding Juli 2008 yang mencapai Rp1,16 triliun. Data dari Dinas Koperasi dan UMKM Jateng mencatat PT Bank BRI menyalurkan KUR terbanyak yang mencapai Rp998,603 miliar atau hampir 78% dari total penyaluran KUR.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Abdul Sulhadi mengatakan, pencapaian tersebut memang masih jauh dari keinginan sebab jumlah UMKM di Jateng saat ini mencapai Rp2,6 juta. Namun,Sulhadi mengakui tidak semua UMKM tersebut mampu dijangkau oleh para pelaku perbankan.

”Memang perbankan kan tidak dididik untuk menjadi kreditur bagi para UMKM gurem. Jadi,wajar kalau mungkin ada beberapa UMKM yang belum terlayani,” katanya kemarin. Sulhadi juga memaklumi sikap perbankan yang lebih berhati- hati dalam menyalurkan kredit. Para perbankan lebih nyaman untuk menawarkan kredit kepada para nasabah lamanya yang mempunyai track record yang baik.

”Mereka mungkin akan berpikir untuk menawarkan kredit itu kepada nasabah lama ketimbang mencari nasabah baru.Mereka mungkin juga tidak ingin menanggung risiko,”jelasnya. Melihat pertumbuhan penyaluran KUR yang tidak terlalu cepat, Sulhadi berencana akan menjalankan program akselerasi atau percepatan untuk membantu para UMKM yang bankable namun belum terfasilitasi.

”Kita berencana akan menggandeng bank daerah yang mempunyai kemampuan dan berkeinginan untuk ikut membantu permodalan UMKM.Tetapi secara teknis masih harus dipertimbangkan lagi,”paparnya. Selain menggandeng bank daerah, Sulhadi juga menyebut lembaga koperasi akan turut menyalurkan permodalan bagi UMKM. ”Mungkin ini bisa disebut dengan KUR lokal,”ungkapnya.

Pengamat ekonomi Undip Nugroho SBM memilih adanya lembaga penjamin kredit di tingkat daerah sebagai solusi untuk mempercepat penyaluran KUR kepada para UMKM. Menurutnya, dengan adanya lembaga tersebut, bank tidak lagi khawatir ada kredit macet.

”Baiknya badan penjamin kredit yang dulu pernah diwacanakan di Jateng segera direalisasikan karena itu sangat membantu para UMKM mendapatkan kredit,”terangnya. (sari septiyaningtias)

Tidak ada komentar: